Tidak dilarang menyalin atau mengutip isi blog ini,asalkan untuk kemajuan dunia desain grafis indonesia...

Sunday, July 12, 2009

Perang Dalam Desain

Iklan, bagi perusahaan adalah hal yang wajib dan harus dilakukan jika ingin produknya laku di pasaran. Iklan adalah sebagai alat untuk mengenalkan produk supaya dikenal oleh pasaran, jika sudah dikenal maka akan laku di pasaran. perusahaan membuat iklan dengan sebagus mungkin sehingga akan menarik calon konsumen. karena jika iklannya sudah tidak menarik, maka kecil kemungkinan konsumen akan membeli produknya. Iklan memang sudah menjadi urat nadi dari perusahaan jika produknya ingin tetap eksis di pasaran.
Pada perkembangannya, iklan yang ada sangat banyak. sehingga dituntut profesionalitas yang tinggi dari para konseptor iklan.
desain grafis sebagai senjata dalam periklanan memberi kontribusi yang tidak sedikit dalam proses mempengaruhi calon konsumen. Ibaratnya jika ada perang beneran seperti di irak, maka amunisi perang sangat diperlukan. jika kekurangan amunisi atau amunisinya tidak secanggih lawan maka kemungkinan besar akan kalah perang.
demikian juga jika dianalogikan pada perang iklan yang sekarang terjadi, antara iklan yang satu dengan iklan yang lain (terutama yang produknya sejenis)
saling menyerang dengan berbagai intrik yang digunakan. disini saya istilahkan dengan PERANG KREATIFITAS.
dalam melakukan proses desain perlu juga dipertimbangkan bagaimana iklan produk sejenis dari perusahaan lain menawarkan barangnya. dilihat dimana letak kelemahan desainnya- dengan bahasa ilmiah adalah kita kritisi- untuk dijadikan senjata kita dalam membuat desain iklan yang lebih kreatif.
akhirnya, sudah siapkah kita para desainer untuk menghadapi PERANG KREATIFITAS??? jawabannya tentu kembali kepada kita, sejauh mana kita bisa "membaca" kelemahan lawan untuk selanjutnya kita atur strategi kreatif kita.
ayo serbuuu....!!!!!

typografi desain grafis

salah satu elemen desain grafis adalah huruf atau font. font menjadi sangat penting karena mewakili isi yang akan disampaikan oleh pemberi pesan. dengan font tersebut desainer dapat menuangkan pesan yang ingin disampaikan.
Agar pesan dapat sampai dengan lebih efektif kepada pembaca pesan maka perlu diperhatikan pemilihan jenis font yang tepat dengan isi pesan yang ingin disampaikan. hal ini sangat penting karena font yang dipilih dapat mewakili atau menggambarkan isi pesan yang disampaikan.
Tersedia banyak sekali font yang bisa kita pilih untuk mewakili karakter pesan. kita dapat mengunjungi
http://www.redsun.com/ http://www.fontface.com/main.html http://www.fontframe.com/ . Perlu pemilihan yang cermat agar desain kita bisa benar-benar harmonis antara pemilihan kata dengan pesan yang ingin disampaikan. jangan sampai karena kita suka dengan font tertentu kemudian asal pakai pada setiap desain kita. itu tidak baik untuk kesehatan kita loh...

Friday, July 3, 2009

Mengenal istilah Bit Depth


Istilah “Bit Depth” bagi Anda yang sering berhubungan dengan grafis komputer tentu sudah tak asing lagi, atau minimal Anda pernah mendengar bahkan mengucapkan istilah diatas bila bercakap-cakap dengan rekan kerja tentang kartu grafis, layar monitor, atau format file gambar. Pada artikel ini kita akan mengenal lebih dalam dengan apa itu “Bit Depth”.

Ya dan Tidak
Bit adalah unit terkecil dari informasi yang dapat dimengerti oleh komputer. Bit menyatakan 2 keadaan; “Ya” dan “Tidak” (dalam istilah lain Positif/negatif, atau dalam notasi 0/1). Informasi-informasi dalam komputer ditangani dengan cara menerangkan sesuatu dengan “Ya” atau “Tidak”, termasuk layar monitor. Layar monitor disusun oleh kotak-kotak kecil (pixel/cell) yang berisi informasi/bit yang menentukan warna apa yang akan ditampilkan.Untuk memahami bit, kita ambil contoh sebuah layar monitor hitam-putih (1 bit), bila pixel menyatakan “Ya” maka sebuah kotak akan berwarna putih, bila pixel menyatakan “Tidak” maka kotak tersebut akan berwarna hitam.

Pada pixel yang mampu menampilkan 2 bit warna, berarti ada 2 pernyataan “Ya” dan 2 pernyataan “Tidak”, maka jumlah warna yang dapat ditampilkan 2 bit x 2 pernyataan = 4 warna. Pixel yang mampu menampilkan 3 bit berarti 2 x 2 x 2 = 8 warna, 4 bit berarti 2 x 2 x 2 x 2 = 24= 16 warna dan seterusnya.Jadi dapat disimpulkan bahwa bit depth adalah kemampuan pixel dalam menyimpan bit atau informasi, dalam hal ini akan berpengaruh terhadap banyaknya warna yang dapat ditampilkan.

Bit dan Format File
Setiap format file gambar yang kita pergunakan di Web memiliki kemampuan menyimpan warna yang berbeda. Sebagaimana kita tahu, format gambar yang umum dipergunakan di Web adalah GIF, JPEG, dan PNG. GIF dapat menampilkan warna 8 Bit (256 warna), JPEG menampilkan warna hingga 24 Bit atau lebih dari 16 juta warna, dan PNG dapat menampilkan warna hingga 32 Bit.

Walaupun demikian, berapapun banyaknya warna yang Anda pergunakan dalam gambar, tampilan Akhir tetap ditentukan oleh kemampuar layar komputer menampilkan warna.

Semoga Bermanfaat
Terima Kasih
By Johan

Link Tutorial
http://www.ilmugrafis.com/artikel.php?page=mengenal-istilah-bit-depth

CorelDRAW Graphics Suite X4

Corel kembali merilis versi terbaru software editor grafis andalannya, CorelDRAW Graphics Suite X4. Setelah versi sebelumnya CorelDRAW Graphics Suite X3 dirilir pada Januari tahun 2006 yang lalu, kini Corel menghadirkan versi CorelDRAW Graphics Suite X4 yang mempunyai interface antar muka lebih menarik dengan dilengkapi berbagai feature tambahan hasil penyempurnaan fasilitas di dalamnya.

Untuk memperkenalkan versi CorelDRAW Graphics Suite X4 ini, pihak Corel memberikan trial version-nya secara cuma-Cuma dengan jangka waktu uji coba 15 hari sejak hari pertama CorelDRAW Graphics Suite X4 trial version ini diinstalkan pada sebuah komputer.

Adapun isi dari paket editor grafis CorelDRAW Graphics Suite X4 trial version ini meliputi CorelDRAW® X4, Corel® PowerTRACE X4, Corel® PHOTO-PAINT® X4, Corel CAPTURE™ X4.

CorelDRAW® X4 merupakan sebuah aplikasi editor desain gambar dan layout halaman yang intuitif, sedangkan Corel® PowerTRACE X4 merupakan aplikasi pengolahan vektor tracing bitmap yang akurat. Corel® PHOTO-PAINT® X4 sendiri adalah aplikasi editing gambar yang dibuat khusus untuk membuat graphic design workflow. Sedangkan Corel CAPTURE™ X4 merupakan utilitas one-click untuk screen capture.

Untuk versi full packages dari CorelDRAW Graphics Suite X4 ini tentunya berisi lebih banyak sub aplikasi pendukung lainnya, seperti CorelDRAW® ConceptShare™, Corel® PowerTRACE™ X4, Windows® Color System, Adobe® Color Management Module.(dna)



Diskusikan berita ini di Diskusi BeritaNET.com

Backup Setting Workspace CorelDRAW 12

CorelDRAW 12 yang selama ini Anda gunakan untuk bekerja mungkin tidak selamanya akan berada diPC Anda. Bisa jadi sewaktu-waktu karena satu dan lain hal Anda harus menginstall ulang system operasi bersama aplikasi yang ada didalamnya. Pada workspace yang disediakan CorelDRAW mungkin Anda juga membuat pengaturan sesuai dengan selera pribadi misalnya bagaimana letak atau toolbars apa saja yang perlu ditampilkan. Bagaimana jika suatu saat Anda harus menginstall ulang CorelDRAW 12 sedangkan workspace yang selama ini Anda gunakan untuk bekerja telah Anda atur sedemikian rupa agar nyaman saat digunakan. CorelDRAW 12 menyediakan fasilitas untuk membackup setting workspace yang telah kita buat. Anda dapat menyimpan workspace tersebut sehingga pengaturan workspace yang telah Anda buat dapat Anda kembalikan dengan mudah.


Langkah-langkah untuk membackup workspace adalah:

1. Jalankan CorelDRAW 12. Klik [Start]>[All Programs]>[CorelDRAW Graphics Suite 12]>[CorelDRAW 12]
2. Klik menu [Tools]>[Options…] atau tekan Ctrl+J
3. Pada jendela Options pilih menu Workspace
4. Jika terdapat tanda cek list pada cek box v12 Default Workspace, berarti pengaturan yang Anda buat berada pada default workspace CorelDRAW versi 12 (gambar 1)
5. Kemudian klik tombol [Export…], akan muncul jendela Export Workspace…. Tandai bagian mana saja yang ingin Anda simpan pengaturannya. Jika sudah klik [Save…] untuk melanjutkan ketahap berikutnya (gambar 2)
6. Pada jendela Save As pilih tempat lokasi penyimpanan file setting tersebut, kemudian beri nama file pada kotak File Name: (gambar 3)
7. Klik [Save] untuk menyimpan. File workspace CorelDRAW yang Anda buat memiliki format *.xslt.

Untuk mengembalikan pengaturan pada workspace yang Anda buat caranya:

1. Klik menu [Tools]>[Options]
2. Pada jendela Options pilih menu Workspace
3. Klik tombol [Import…]
4. Pada jendela Import Workspace – Step 1 of 5 klik [Browse], pilih file .xslt yang Anda buat, klik [Open]
5. Pada jendela Import Workspace – Step 2 of 5 pilih items yang ingin Anda import. Secara default semua items akan dipilih.
6. Pada jendela Import Workspace – Step 3 of 5 terdapat 2 pilihan:
· Current Workspace: Workspace lama yang Anda gunakan akan diganti sesuai dengan pengaturan yang telah Anda buat. Jadi v12 Default Workspace akan berubah sesuai dengan pengaturan Anda.
· New Workspace: Workspace yang Anda buat akan diberi nama baru sehingga workspace default yang disediakan oleh CorelDRAW(v12 Default Workspace) tidak akan terganggu atau berubah settingnya.
Agar lebih mudah dan aman pilih saja New Workspace: untuk lanjut ketahap berikutnya.
7. Pada jendela Import Workspace – Step 4 of 5 beri nama workspace yang Anda buat pada kotak Name of new workspace:, kotak Description of new workspace: dapat Anda isi dapat juga Anda kosongkan terserah Anda.
8. Pada jendela Confirm Import… klik [Finish] untuk menerapkannya.

Agar lebih aman sebaiknya file berekstension .xslt yang Anda buat disimpan kemedia penyimpanan lain selain harddisk atau drive yang berbeda dengan folder Windows. Ukurannya memang agak besar tapi biasanya hanya sebatas kilobytes.

TUTORIAL TENTANG COREL DRAW 12

CorelDraw 12 merupakan salah satu software desain grafis yang sangat terkenal. Berbagai fasilitas untuk mendesain tersedia di sini sehingga memudahkan para penggunanya untuk memanfaatkannya. CorelDraw 12 dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari membuat brosur, membuat pamphlet, surat undangan, majalah, brosur dan cover buku yang menarik.

Supaya dapat membuahkan hasil yang menarik, diperlukan latihan-latihan. Sebagai bahan latihan, akan saya paparkan tips & triks menggunakan coreldraw. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua…


Membuka Corel Draw

Klik Start à All Programs à pilih CorelDRAW Graphics Suite 12 à Klik CorelDraw 12.

Cara lain: Klik shortcut di desktop yang bertuliskan CorelDraw 12.


Tampilan Corel Draw

o Menu utama terdiri dari menu-menu untuk mengoperasikan CorelDraw 12.

o Standar perintah-perintah pada menu utama

o Property bar berisi tombol-tombol perintah tambahan.

o Tool box berisi alat untuk mendesain gambar.

o Ruler sebagai garis pengukur objek

o Color Pallete berisi perintah untuk memilih warna objek.

o Pages sebagai petunjuk halaman yang aktif.

o Lembar kerja halaman tampilan untuk tempat mendesain objek.


Menyimpan Desain File
Klik menu File Save tulis pada filename nama filenya à tekan Save.

Menutup File
Klik menu File à klik Close.


Menutup Program CorelDraw 12
Klik menu File à klik Exit.


Mengatur Ukuran/ Jenis Kertas
Klik menu File à New à klik kotak Paper Type/Size pada property bar pilih jenis kertas yang anda inginkan. Misalkan letter, legal, tabloid dsb.


Mengatur unit satuan
Klik Drawing Unit pada property bar untuk memilih unit satuan yang anda inginkan. Misalkan: inches, millimeters, dsb.


Menampilkan dan mengatur Grid
Klik menu View à Grid à garis grid akan ditampilkan.
Jika anda ingin mengubah garis grid menjadi titik-titik, klik menu View à Grid and Ruler Setup à muncul kotak dialog, pilih Show grid as dots untuk mengubah garis menjadi titik-titik.

Menambah halaman dalam satu file
Klik Pages (halaman yang aktif) misalkan Page 1 à Klik kanan, pilih Insert Page After.

Menghapus halaman dalam satu file
Klik Pages (halaman yang aktif) misalkan Page 2 à Klik kanan, pilih Delete Page Before.

Mengubah nama halaman dalam satu file
Klik Pages (halaman yang aktif) misalkan Page 1 à Klik kanan, pilih Rename.

Membuat objek segi empat
Klik Rectangle Tool pada Tool Box atau tekan F6 à pointer akan berubah menjadi tanda (+) à drag dan drop mouse pada lembar kerja à akan terbentuk persegi panjang.

Jika anda ingin membuat persegi/ bujur sangkar, Langkah sama seperti membuat persegi panjang. Hanya saja pada saat drag tombol kiri mouse sambil tekan Ctrl pada keyboard.

Jika ingin sudut dari segi empat di atas berbentuk melengkung (tidak siku) maka caranya adalah: tekan Pick Tool pada Tool Box à pilih objek segi empat tersebut à Klik Shape Tool (atau tekan F10) à Arahkan pointer pada sudut segi empat lalu drag (geser sedikit) dengan menekan tombol kiri mouse.


Membuat objek lingkaran
Klik Ellipse Tool pada Tool Box atau tekan F7 à pointer akan berubah menjadi tanda (+) à drag dan drop mouse pada lembar kerja à akan terbentuk lingkaran.

Jika anda ingin mengubah lingkaran menjadi variasi yang berbeda, Langkahnya drag lingkaran tersebut à klik Shape Tools pada Tool Box. Jika ingin bentuk pie, drag-lah lingkaran dari dalam. Jika ingin bentuk arc, drag-lah lingkaran dari luar.


Membuat objek polygon
Klik Polygon Tool atau tekan Y à arahkan pointer yang berbentuk (+) ke lembar kerja à tekan tombol kiri mouse geser secara diagonal sambil tekan tombol Ctrl pada keyboard à terbentuklah polygon segi lima.

Untuk menambah atau mengurangi segi tersebut, gunakan fasilitas Number of Point on Polygon à klik segi yang dikehendaki (missal 3) à akan terbentuk segitiga.

Untuk mengubah polygon menjadi bentuk bintang, lakukan langkah berikut. Drag segi lima à tekan shape Tool à arahkan pointer ke objek tersebut di antara dua segi yang berpotongan à tarik kedalam à terbentuk segi lima menjadi bintang.


Membuat objek spiral
Klik ke Polygon Tool à pilih Spiral Tool atau tekan A à pada lembar kerja klik dan geser tombol kiri mouse sambil tekan tombol Ctrl pada keyboard à terbentuklah spiral.


Membuat objek table
Klik polygon Tool à klik Grap Paper Tool atau tekan D à tekan dan geser tombol kiri mouse pada kanvas à terbentuklah table


Menggunakan Freehand Tool
Klik Freehand Tool pada Toolbox à pada kanvas klik tombol kiri mouse à drag kearah yang diinginkan à jika sudah sesuai keinginan, tekan tombol Esc pada keyboard untuk mengakhiri.

Apabila ingin melengkungkan garis, klik Shape Tool à tempatkan pointer pada garis yang ingin dilengkungkan à klik kanan mouse à klik pilihan To Curve.


Menggunakan Bezier Tool
Klik Bazier Tool pada Toolbox à pada kanvas klik satu kali pointer bertanda (+) à pindah ke posisi lain à klik lagi di posisi tersebut à lanjutkan hingga sesuai dengan objek yang diinginkan.

Bila ingin melengkungkan garis dari objek di atas, klik Shape Tool à tempatkan pointer pada garis yang ingin dilengkungkan à klik kanan mouse à klik pilihan To Curve


Menggunakan Dimension Tool
Buatlah sebuah objek, misalkan persegi panjang berukuran 8×8,5 cm à didalamnya buatlah lingkarang berdiameter 8,5 cm à pada Toolbox, klik Dimension Tool à pada Property Bar pilih Horisontal Tool (untuk menjelaskan garis mendatar) dan pilih Vertical Tool (untuk menjelaskan garis vertical) à pada Dimension Style pilih decimal dengan satuan 0 pada Dimension Precission à pada Dimension Unit pilih cm à aktifkan Show units for Dimension à klik tombol Text Position Drop Down à klik pilihan, teks dimensi di bagian tengah garis à Posisikan pointer pada garis yang akan diberi dimensi / keterangan.


Menggunakan 3 Point Curve Tool
Klik 3 Point Curve Tool pada Toolbox à pada kanvas, klik point 1 à drag dan lepaskan pada point 2 àklik di point 3 à terakhir satukan point 2 dengan point 1 dengan pointer.


Menggunakan Smart Drawing Tool
Klik Smart Drawing Tool pada Toolbox à pada Property Bar pada Shape Recognition Level, pilih Medium dan pada Smart Smooting Level, pilih Highest. à pada kanvas, klik point 1, point 2, point3 dan point 4 à Secara otomatis akan terbentuk objek yang simetris.

Sunday, June 28, 2009

Pengalaman Pakai Corel Draw

Saya mengenal corel waktu saya masih kelas 2 smp.waktu itu sekitar tahun 1999.waktu itu saya cuma lihat kakak saya bekerja PAKAI COREL.sejak saat itu saya sangat tertarik dan pengen banget belajar.soale saya suka banget dengan dunia desain grafis.
Saya belajar corel secara otodidak mulai dari melihat kakak saya bekerja,saya lihat jari2nya memainkan mouse dan keyboard.lalu saya memberanikan diri mempraktekkannya sewaktu kakak saya tidak ada dirumah.akhirnya saya bisa.oya,waktu itu saya masih pakai corel draw 10 lho....setalah agak bisa saya cari2 buku di mall,trus saya baca sambil praktek.tapi masih sembunyi2,soale waktu itu saya masih takut kalo mau pakai komputer kakak.
Setalah bertahun2 pakai corel 10.akhirnya baru pada tahun 2005 saya kenal sama corel 12.ternyata perbedaannya banyak banget,butuh sedikit penyesuaian.trus saya dikenalkan sama corel x3.ternyata pekerjaanku jadi tambah mudah.
Sekarang corel sudah rilis yang versi x4,sudah saya coba,sangat fantastis,oke banget!tapi sayangnya butuh memori yang lumayan gede.sekarang setelah saya punya komputer sendiri saya memutuskan lebih suka yang versi 12.soale selain tidak membutuhkan memori yang gede juga tool2nya gak beda jauh dengan yang versi x3 & x4.
Jadi sekarang terserah anda mau pilih yang mana?
By dedy

Wednesday, June 24, 2009

Permasalahan Pencetakan / Dalam Mencetak

Artikel ini menjelaskan sedikit permasalahan yang kita alami dalam pencetakan atau print file pada Corel DRAW , mungkin artikel berikut ini bisa menjadi sedikit referensi untuk memaksimalkan hasil print dari CorelDRAW, semoga bermanfaat.

Jika menggunakan effect Drop Shadow pada corelDRAW Drop Shadow atau object dengan transparansi, mungkin akan ditemukan problem dalam hal pencetakan dengan printer komposit (laser printer, inkjet dan sebagainya) meskipun semuanya terlihat baik di monitor, akan tetapi masih saja tidak dapat menghasilkan cetakan yg tepat.


Mengapa hal ini dapat terjadi ... ;-(

Cara CorelDRAW memperlakukan transparansi

Di dalam mereproduksi sebuah object yang transparan, CorelDRAW akan membuat gambar bitmap dari object aslinya yang diberi effect Drop Shadow, seperti pada gambar dibawah ini

Sehingga hasil yg didapatkan adalah bahwa Drop Shadow Bitmap akan mempunyai batas pada vektor object.

Color Space Mapping
Pada saat melihat Drop Shadow pada Corel DRAW akan terlihat sempurna apabila dilihat pada monitor, akan tetapi bila dicetak akan menghasilkan hasil yang tidak sesuai dengan apa yang ditampilkan pada monitor. Jawaban dari pertanyaan tersebut akan kita coba membahasnya di bawah ini

Perbedaan alat Output atau Output Device untuk menampilkan reproduksi warna adalah jawaban yang tepat. Monitor mempunyai tiga unsur warna fosfor yang mempunyai tiga warna, yaitu red, green dan blue sering disebut RGB. Sedangkan pada peralatan cetak atau printing device mempunyai teknologi yang berbeda, yaitu mempunyai substraksi warna tinta Cyan, Magenta, Yellow dan Black yang sering disebut CMYK. Karena mempunyai teknik yang betul-betul berlainan dalam mereproduksi warna maka bukan hal yang tidak mungkin bahwa kedua teknik tersebut akan mempunyai cara pandang yang berlainan di dalam mereproduksi suatu warna alam yang ditangkap oleh mata manusia. Pada monitor RGB yang modern mempunyai jangkauan warna yang sangat beragam daripada teknologi printer CMYK, hal inilah yang sering menjadi masalah sangat serius didalam problem pencetakan. Designer harus selalu memakai cara pandang CMYK didalam melakukan kombinasi warnanya, bukan dengan standard RGB yang selalu dilihat dalam layar monitor

Terdapat dua cara untuk menterjemahkan permasalahan warna satu dengan warna yang lain :
1. Gantilah warna yang dekat dengan Output Device daripada yang terlihat pada layar monitor.
2. Berilah skala warna pada object asli untuk menentukan range warna Outputnya. Akan tetapi perbedaan secara relatif pada warna akan selalu ada.
grafik
3. Dua transfer warna secara algoritma dapat dijelaskan pada grafik dibawah ini :
Pada gambar tersebut: S – warna sumber asli, D – warna tujuan, B – range warna yang dapat ditampilkan output device, E – warna output device yang di skalakan dengan warna sumbernya

Saat menggunakan metode 1 (grafik kiri), warna pada daerah B dapat tercetak tanpa ada perubahan. Sedangkan range A dan C dapat diwakili dengan range warna yang mendekati dengan range B. sedangkan apabila menggunakan metode 2 (grafik kanan), semua warna yang ditampilkan akan mempunyai hasil yang khas walaupun tidak sesuai dengan warna aslinya

Metode 1 adalah metode yang paling tepat apabila menggunakan ilustrasi-ilustrasi berbasis vektor yang tidak menurut range warna yang sangat bervariasi. Pada gambar fotografi distorsi warna akan terjadi

Saat CorelDRAW mencetak documment tersebut pada printer komposit, akan menerapkan alogaritma yang kita bahas diatas. Secara defaultnya metode 1 diterapkan pada gambar dengan basis vektor, sedangkan metode 2 banyak digunakan untuk gambar-gambar bitmap

Untuk menanggulangi bencana diatas, dapat diikuti petunjuk dibawah ini :

Convertkan object ke bitmap, dari sini dapat dibuat Drop Shadow lebih bagus, atau cetaklah pada object yang berlainan. Hal penting yang harus diperhatikan adalah, jangan menggabungkan vektor dengan bitmap pada kotak warna yang sama.

Dalam CorelDRAW, aturlah pada menu Tools, pilih Option, Global, Color Management, General dan dapat dilihat pada menu Drop Down dengan nama “Mapping Mode” (“Rendering Intent”). Dan atur pada “Illustration” atau “Pjotographic” (“Saturation” dan “Perceptual”), pastikan jangan memilih “Automatic”.

Pada driver printer, sebagai contoh Canon iP1800 Series gunakan automatic color secara defaultnya pastikan mengatur pada dua metode dari pada type digunakan yang otomatis. Metode 1 sering disebut “Vivid Colors” dan metode 2 disebut “Match Colors On Screen”.

Terimakasih dan Semoga bermanfaat, Selamat Mencoba dan Belajar Coreldraw Terus
Author & Copyright: Ervyn
Share Link Tutorial
http://www.ilmugrafis.com/coreldraw_dasar.php?page=permasalahan-pencetakan-dalam-mencetak